Bukittinggi – Terkait adanya isu ditemukannya keluhan masyarakat terkait adanya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang bermasalah.
Dr (c). Riyan Permana Putra, SH, MH, yang merupakan Ketua Tim Hukum/Advokasi Erman Safar – Heldo Aura serta Ketua Tim Hukum/Advokasi partai politik pendukung Erman Safar – Heldo Aura yang merupakan koalisi terbesar di Kota Bukittinggi dengan gabungan Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PSI, Perindo, PBB, Garuda, Hanura, Gelora, Masyumi, dan Partai Buruh ini menyatakan jika BPJS salah satu masyarakat diduga bermasalah, seperti barcode tidak terbaca, bermasalah atau masalah lain-lain. Menurut Riyan Permana Putra, isu dugaan bermasalah BPJS jangan dibawa ke ranah politik karna masyarakat Bukittinggi bisa gunakan layanan pengaduan online atau datang langsung ke Kantor BPJS terdekat (offline). Dan khusus di Bukittinggi bisa juga menggunakan layanan BPJS di Mal Pelayanan Publik (MPP) Bukittinggi. Serta faktanya dalam berbagai kebijakan pro rakyat Bang Wako Erman Safar termasuk BPJS gratis sangat membantu masyarakat Bukittinggi.
Karna menurut Riyan Permana Putra pada tahun 2024 ini, BPJS Bukittinggi selalu berkomitmen dalam memberikan akses pelayanan yang mudah bagi masyarakat.
Salah satunya dengan menghadirkan pelayanan tatap muka di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang dikelola oleh Dinas Penamaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bukittinggi, ungkapnya.
Sebagaimana dilansir dari rri.co.id, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Henny Nursanti, Rabu (10/1/2024), menuturkan Mal Pelayanan Publik tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kota Bukittinggi bersama BPJS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sudah berjalan semenjak beberapa tahun silam.
“Komitmen bersama ini sudah kami sepakati semenjak 2020 lalu dengan tujuan agar memberikan kemudahan bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam mendapatkan pelayanan administrasi. Pelayanan yang diberikan tentunya sama dengan pelayanan yang dirasakan peserta ketika datang ke kantor cabang,” ulasnya.
“Menurut saya selain membantu masyarakay yang Peserta JKN dalam pengurusan administrasi, masyarakat juga menjadi mudah dalam mendapatkan pelayanan karena tidak terfokus di kantor cabang saja. Jadi dapat memecah antrian yang ada di kantor cabang juga,” jelas Siti.
Riyan Permana Putra melanjutkan, BPJS sudah banyak berubah dari waktu ke waktu. Kami yakin kalau BPJS adalah proteksi kesehatan bagi masyarakat. Bahkan sudah bisa pelayanan tanpa menggunakan Kartu lagi, sehingga sekarang jika berobat hanya bawa KTP saja, dan tidak khawatir lagi jikalau ketinggalan Kartu BPJS dirumah, ujarnya.
Karna BPJS sudah ada aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Dimana ada berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan peserta BPJS dari aplikasi JMO, mulai dari cek saldo JHT, pendaftaran dan pembayaran peserta Bukan Penerima Upah (BPU), informasi terkait program, menu pengajuan klaim hingga tracking proses klaim.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir kehilangan kartu peserta, karena kartu peserta digital sudah dapat di-download melalui aplikasi JMO.
Dengan berbagai kemudahan pelayanan kesehatan yang diterima oleh Peserta JKN saat ini, Riyan Permana Putra berharap agar BPJS Kesehatan ataupun BPJS Ketenagakerjaan senantiasa menjadi program andalan bagi masyarakat Indonesia.
“Semoga pelayanan BPJS Kesehatan ataupun BPJS Ketenagakerjaan yang diterima sebagai Peserta JKN semakin baik lagi dan tentunya bagi masyarakat yang belum menjadi Peserta JKN, segera daftarkan diri karena kita tidak pernah tahu kapan akan jatuh sakit,” tuturnya.
Ditempat berbeda sebagaimana dilansir dari antarasumbar.com, Warga Kota Bukittinggi mengapresiasi layananan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang selalu mengedepankan pelayanan yang mudah, cepat dan setara kepada seluruh Peserta JKN.
Fajar, salah satu Peserta JKN yang berasal dari Sarojo, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi membagikan pengalamannya yang telah memanfaatkan Program JKN dalam hidupnya.
Fajar menyatakan bahwa ia telah menjadi peserta JKN sejak mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada segmen mandiri (PBPU).
“Saya menjadi peserta JKN sejak saya duduk di bangku SMA. Ketika itu saya sering kali mendengar bahwa banyak orang yang terbantu ketika berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Alhamdulillah ternyata orang tua saya sudah mendaftarkan seluruh anggota keluarga pada program JKN,” kata Fajar.
Lalu Ekipratama, salah seorang warga Bukittinggi, mengungkapkan apresiasinya melalui akun Facebook Matius Koto pada Selasa (20/8/2024), sebagaimana dilansir dari sumbartime. com.
Dalam unggahannya, ia memuji program-program Erman Safar yang dinilai mengutamakan kepentingan masyarakat kecil, seperti sekolah gratis yang membuka akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, program Tabungan Ustman yang efektif memberantas rentenir dan melindungi rakyat dari lilitan utang, serta BPJS gratis yang menjamin akses kesehatan tanpa biaya.
“Kami sangat menghargai dan mendukung kepemimpinan yang lebih menekankan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dibandingkan dengan sekadar pembangunan fisik. Program-program ini tidak hanya membangun infrastruktur sosial tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih berdaya, sejahtera, dan mandiri,” tulis Ekipratama.(Tim Media Bukittinggi Agam/Forum Pers Independen Indonesia Bukittinggi Agam)