Bukittinggi – Dr (cand). Riyan Permana Putra, SH, MH, CLOP, yang juga menjadi Ketua Tim Hukum/Advokasi Erman Safar – Heldo Aura serta Ketua Tim Hukum/Advokasi partai politik pendukung Erman Safar – Heldo Aura yang merupakan koalisi terbesar di Kota Bukittinggi dengan gabungan Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PSI, Perindo, PBB, Garuda, Hanura, Gelora, Masyumi, dan Partai Buruh membantah tulisan Dirwan Ahmad Darwis di haluan yang mengemukakan Bukittinggi Kota Wisata yang (Kini) Kotor dan Semrawut justru ditangan Erman Safar menurut Riyan Permana Putra, Kota Wisata Bukittinggi Semakin Hebat, Bersih, Ekonomi Kreatif dan UMKM Semakin Menyala Ditangan Erman Safar.

Bukittinggi semakin bersih menurut Riyan Permana Putra, terlihat dari adanya WALHI Sumbar bersama Pemerintah Kota Bukittinggi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia, mencanangkan suatu program pengelolaan sampah.

Riyan Permana Putra melanjutkan, Program Pengurangan Emisi melalui Perbaikan Sampah Perkotaan itu dilakukan dengan melibatkan warga di kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Yakni bersama Kelompok Budi Daya Maggot Sejati dan Rumah Kompos Kelurahan Bukit Apit Puhun.

“Dengan mengajak masyarakat untuk memilah sampah antara yang organik dan anorganik, lalu melakukan proses Reduce, Reuse, Recycle (3R), diharapkan masalah yang ada di Kota Bukittinggi bisa berangsur-angsur teratasi,” harap Riyan Permana Putra.

Persoalan sampah di Bukittinggi bakal dapat diatasi menurut Riyan Permana Putra pasalnya Pemerintah Kota Bukittinggi ditangan Erman Safar mulai membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sistem termal teknologi pirolisis di kawasan kantor Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan TPST itu, telah dilakukan Kamis (18/07) oleh Wali Kota Bukittinggi, diwakili Sekda, Martias Wanto.

Menurut Martias Wanto, untuk lebih mengefektifkan pengolahan sampah di Kota Bukittinggi, pemko telah merencanakan pembangunan TPST melalui Dinas Lingkungan Hidup, pada 2023 lalu.

Wako Erman Safar berharap pembangunan ini berjalan lancar sesuai target, karena ini akan menjadi TPST Termal pertama di Sumatra Barat, yang menggunakan teknologi pirolisis, ungkapnya.

TPST Termal ini menjadi lokasi untuk pengolahan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga.

Sampah yang dijemput oleh petugas dinas Lingkungan Hidup itu, akan diolah dengan tekhnologi Pirolisis di lokasi TPST Termal ini, Pangkas Wako melalui Sekda Martias Wanto.

Lalu ditangan Erman Safar, menurut Riyan Permana Putra, Kota Bukittinggi telah mengalami transformasi signifikan menjadi pusat kreativitas dan inovasi di Sumatera Barat. Kota ini berbeda dari kota-kota lain yang industri kreatifnya dipromosikan secara top-down oleh pemerintah. Di Bukittinggi, dukungan datang secara bottom-up dari generasi muda, musisi, pemilik distro, dan komunitas lokal, dengan pemerintah berperan sebagai pendukungnya. Gerakan dukungan ekonomi kreatif Bukittinggi oleh Walikota Erman Safar memberi ruang ekonomi baru bagi generasi muda Bukittinggi dan mendorong generasi muda untuk memproduksi dan mengonsumsi barang lokal, menciptakan tren baru.

Kota Bukittinggi ditangan Erman Safar tidak hanya melihat industri kreatif sebagai sekadar motor ekonomi baru, tetapi juga sebagai penjaga dan penjalin identitas kultural yang kaya. Transformasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan ekonomi, tetapi juga memperkaya kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya, tambah Riyan Permana Putra.

Kota Bukittinggi ditangan Erman Safarnomics terus membuktikan bahwa pendekatan bottom-up dalam pengembangan industri kreatif tidak hanya memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan, tetapi juga menjaga akar budaya yang kuat dan identitas lokal yang unik. Transformasi ini juga mengindikasikan munculnya pemimpin-pemimpin yang pandai memanfaatkan konsep kreatif, tegas Riyan Permana Putra.

Dengan semua inisiatif dan transformasi yang terjadi, Kota Bukittinggi ditangan Erman Safar telah menjelma menjadi kota kreatif yang inspiratif, mencerminkan kekuatan inovasi dan kolaborasi masyarakatnya. Hal ini tidak hanya akan memperkuat citra Kota Bukittinggi, tetapi juga akan menempatkannya sebagai model bagi kota-kota lain dalam memanfaatkan potensi lokal, ujarnya.

Riyan Permana Putra juga mengungkapkan, Pemerintah Kota Bukittinggi ditangan Erman Safar juga telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada para pedagang kaki lima (PKL) Bukittinggi. Pakaian adat akan menjadi tanda keseragaman para PKL resmi di Kota Bukittinggi.

Selain jadi pembeda antara PKL resmi dan yang tidak resmi, penggunaan pakaian adat itu juga ditujukan untuk melestarikan budaya serta menarik wisatawan, menurut Riyan Permana Putra.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan, “PKL siap-siap dengan tampilan baru menggunakan pakaian adat. Supaya ada nilai-nilai kebudayaan yang diperlihatkan oleh PKL. Dan ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Bukittinggi,” kata Erman Safar kepada wartawan, Senin (30/1/2023) lalu.

Pemkot Bukittinggi dimasa Erman Safar menurut Riyan Permana Putra juga telah mendata PKL di Bukittinggi. Yakni sebanyak 490 PKL yang tersebar di Jalan Cindua Mato, Jalan Minangkabau, Pasar Atas, Pasar Lereng, Jenjang Gudang dan khususnya seputaran Jam Gadang.

Magnet utama Kota Bukittinggi adalah Jam Gadang, sehingga Erman Safar ingin menata PKL di sekitaran kawasan wisata tersebut agar ikon wisata itu bersih dan ramah pengunjung, terang Riyan Permana Putra.

“Garis besarnya adalah dengan ekonomi sulit, kami carikan solusinya PKL dibekali nilai-nilai kebudayaan dalam bentuk pakaian, tata cara dan aturan dalam berjualan, kemudian kehadiran mereka jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” tambah Erman Safar sebagaimana dilansir dari detik.com pada Senin, 30 Januari 2023 lalu.

Erman Safar dimata Riyan Permana Putra adalah pemimpin yang membuat UMKM Menyala, ini terbukti dari adanya gagasan Tabungan Utsman yang merupakan program bidang ekonomi kerakyatan ketika Erman Safar maju sebagai Walikota tahun 2020. Setelah terpilih sebagai Walikota Bukittinggi periode 2020-2024, Erman Safar mewujudkan program Tabungan Utsman melalui BPR Syariah Jam Gadang.

Program Tabungan Utsman dijalankan berdasarkan masalah yang dihadapi UMKM. Warga yang punya usaha skala kecil terkendala, kesulitan mendapatkan pinjaman bank karena tidak punya jaminan dan tak mampu membayar jasa pinjaman.

“Melalui program Tabungan Utsman, kendala pengusaha kecil menambah modal usaha bisa diatasi,” kata Erman Safar, yang berusia 34 tahun saat dipilih masyarakat sebagai Walikota Bukittinggi pada pilkada tahun 2020 lalu.

Terakhir Riyan Permana Putra menyatakan Erman Safar selama lima tahun fokus jalankan program ringankan beban warga Bukittinggi.

Sebagaimana dilansir dari padanginfo.com, Erman Safar mengatakan, di Kota Bukittinggi masih banyak masyarakat yang miskin. Pedagang kecil jumlahnya ribuan, warga yang belum bekerja secara layak masih banyak. Warga yang rawan jatuh jadi miskin angkanya tinggi.

“Artinya hampir separuh masyarakat dalam kondisi tidak sejahtera, ekonomi warga lemah dan tidak stabil,” ujar Erman Safar.

Dalam masa kepemimpinan Erman Safar sebagai Walikota Bukittinggi dari awal 2021 sampai 2024 ini, Riyan Permana Putra menilai sudah dijalankan banyak program kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bukittinggi, antara lain : membayarkan iuran komite 7.500 siswa SLTA setiap bulan. Program di bidang pendidikan ini bertujuan membantu meringankan beban orangtua siswa dalam pendidikan anak. Juga membayarkan BPJS Kesehatan untuk 28 ribu warga, subsidi jasa dana pinjaman modal usaha UMKM dalam skenario Tabungan Utsman. Dan bantuan pangan bagi keluarga miskin dan rentan.

“Lima tahun ke depan pun, Erman Safar bersama Heldo Aura akan fokus menjalankan program untuk meringankan beban rakyat kota Bukittinggi. Khususnya membantu dan melayani masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi rakyat,” kata Riyan Permana Putra mengakhiri.(Tim Media Bukittinggi Agam/Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Bukittinggi – Agam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *