Bukittinggi – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi menurunkan enam personel tim kesehatan dan satu unit ambulans dalam rangka mendukung pengamanan aksi demonstrasi bertajuk “Bukittinggi Melawan” yang digelar di halaman Kantor DPRD Kota Bukittinggi, Senin (1/9).
Kehadiran tim kesehatan PMI tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi yang diterima mengenai adanya aksi masyarakat. Setelah dilakukan koordinasi, Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi menugaskan personel untuk bersiaga di lokasi kegiatan.
“PMI menugaskan enam orang personel beserta satu unit ambulans sebagai tim kesehatan demi memastikan kesiapsiagaan pelayanan kemanusiaan di tengah jalannya aksi,” ujar Nurul Hendriani, Staf Yankessos Markas PMI Kota Bukittinggi.
Menurut Nurul, aksi yang berlangsung dari siang hingga sore hari itu berjalan dalam suasana aman, damai, dan kondusif. Meski begitu, ia mencatat ada sedikit gangguan akses lalu lintas di sekitar Kantor DPRD akibat padatnya massa aksi.
“Sejauh pantauan kami, tidak ada insiden medis yang berat. Tim tetap siaga untuk memberikan layanan jika sewaktu-waktu diperlukan,” jelasnya.
Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, menegaskan bahwa keberadaan PMI di lapangan adalah bentuk netralitas organisasi dalam memberikan pelayanan.
“PMI hadir di setiap momentum masyarakat, termasuk aksi massa, untuk memastikan masyarakat yang hadir tetap mendapatkan layanan kesehatan bila dibutuhkan. Kami berdiri pada posisi netral dan fokus pada misi kemanusiaan,” ujarnya.
Selama jalannya aksi, tim PMI bertugas melakukan pemantauan kesehatan, pertolongan pertama, serta standby ambulans untuk penanganan medis darurat. Hingga kegiatan selesai, situasi tercatat terkendali dan tidak ditemukan kendala berarti.
PMI Kota Bukittinggi menegaskan bahwa keberadaan mereka dalam setiap aksi massa bukan dalam kapasitas mendukung atau menolak, melainkan murni untuk memberikan layanan kemanusiaan, khususnya di bidang kesehatan.(**)