Bukittinggi – Erman Safar, SH dinilai sosok pemimpin Bukittinggi yang terbukti membangun peradaban Bukittinggi. Hal ini diungkap oleh Dr (c). Riyan Permana Putra yang menjadi Ketua Tim Hukum/Advokasi Erman Safar – Heldo Aura serta Ketua Tim Hukum/Advokasi partai politik pendukung Erman Safar – Heldo Aura yang merupakan koalisi terbesar di Kota Bukittinggi dengan gabungan Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PSI, Perindo, PBB, Garuda, Hanura, Gelora, Masyumi, dan Partai Buruh ini.
Riyan Permana Putra yang juga merupakan Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi mencatat pembangunan peradaban Bukittinggi kian dimantapkan dalam kepemimpinan Erman Safar sebagai Wali Kota Bukittinggi periode 2021-2024 melalui kebijakan dunia pendidikan di Kota Bukittinggi ditambahkan dengan materi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Penambahan muatan lokal ini ditujukan untuk pelajar SD dan SMP, katanya di Bukittinggi, pada Minggu, (8/9/2024).
Adanya penambahan materi ABS-SBK ini diketahui dari postingan di akun Instagram Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar pada Selasa (15/8/2023).
Perlindungan budaya Minangkabau adalah program nyata Pemerintah Kota Bukittinggi yang dikerjakan oleh Erman Safar untuk melestarikan adat dan budaya di Bukittinggi dan memberikan dampak untuk penguatan identitas jati diri Bukittinggi. Karena itulah, Riyan Permana Putra menegaskan bahwa kami sangat mengapresiasi dan mendukung kerja nyata Erman Safar dalam membangun peradaban Bukittinggi yang dilandasi dengan spirit pelestarian adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bukittinggi.
Penanda dibangunnya peradaban Bukittinggi juga terlihat dengan adanya Seluruh pedagang kaki lima (PKL) resmi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat akan diseragamkan dengan mengenakan pakaian adat selama berdagang sebagai upaya menarik wisatawan datang ke daerah tersebut.
“Kami berikan bekal nilai-nilai kebudayaan, PKL siap-siap dengan tampilan baru pakaian adat agar tampak jelas pedagang yang resmi atau tidak sekaligus menjadi penarik pengunjung berwisata ke Bukittinggi,” kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar di Bukittinggi, Jumat, (27/1/2023).
Lalu bukti Erman Safar membangun peradaban Bukittinggi diperkuat juga dengan adanya Visi Kota Bukittinggi di bawah kepemimpinan Erman Safar adalah Menciptakan Bukittinggi Hebat berlandaskan Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Visi itu tertuang dalam tujuh misi, hebat dalam sektor peningkatan ekonomi kerakyatan, hebat dalam sektor pendidikan, hebat dalam sektor kesehatan dan lingkungan.
Selanjutnya hebat dalam sektor pariwisata, seni budaya dan olahraga, hebat dalam tata kelola pemerintahan, hebat dalam sektor sosial kemasyarakatan serta hebat dalam sektor pertanian.
“Inilah hal strategis yang dibangun Pak Walikota Erman Safar untuk jangka panjang dengan tetap berpedoman pada nilai adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bukittinggi,” ungkap Riyan Permana Putra.
Riyan Permana Putra juga menyinggung era jelang Pilkada yang akan berlangsung sebentar lagi, kini sudah bergema dimana-mana. Hiruk pikuk itu tidak hanya muncul dalam forum-forum seminar, atau diskusi lembaga-lembaga formal, tetapi juga mengemuka dalam diskusi publik; di pasar, tempat kerja, terminal bahkan hingga ke pelosok kota.
Pemimpin seperti apa yang kita cari? Jawabannya: kita mencari pemimpin peradaban. Sudah 79 tahun lebih negeri ini merdeka. Dengan kedaulatan yang kita miliki, banyak predikat yang melekat pada Bukittinggi: Kota Wisata, Kota Bung Hatta, Paris van Sumatera, ini karena Kota Bukittinggi terlihat indah, dan keindahannya tak kalah dengan Kota Paris, Prancis, Fort de Kock karna dulu sebagai ibu kota residensi Padangsche Bovenlanden (Padang Dataran Tinggi), Ibu Kota Negara, dulu Ibu Kota Indonesia yang pernah dialihkan ke Kota Bukittinggi pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Kota Jam Gadang, julukan sebagai Kota Jam Gadang kini telah melekat bagi Kota Bukittinggi. Ini karena Bukittinggi memiliki ikon Jam Gadang. Kini saatnya, Bukittinggi harus tampil dengan pemimpin yang peduli peradaban kota, ujar Riyan.
Jika itu yang kita cari, maka hiruk pikuk menyongsong Pilkada yang tahapannya baru akan dimulai beberapa bulan mendatang, tidak semata-mata menguras energi warga kota dalam hal tarik-menarik kepentingan merebut kekuasaan politik. Harusnya yang mulai kita pikirkan adalah sosok calon pemimpin kota yang selain memenuhi kriteria seperti memiliki kemampuan intelektualitas, kematangan spiritual dan emosional, dan penguasaan masalah kota, dia juga menjadi teladan membangun peradaban kota. Menurut kami pemimpin kota Bukittinggi yang membangun peradaban itu adalah Erman Safar, bisa kita lihat dari visi misi hingga kebijakan yang berpihak ke perabadan Bukittinggi, tutup Riyan Permana Putra.(*)