Bukittinggi – Terkait adanya berita yang diterbitkan salah satu media lokal yang berjudul: Wali Kota Erman Safar Politisasi Bantuan Baznas Bukittinggi, MUI Sumbar Buat Rekomendasi, Dr (c). Riyan Permana Putra, SH, MH, warga Bukittinggi yang juga merupakan Ketua Tim Hukum/Advokasi Erman Safar – Heldo Aura serta Ketua Tim Hukum/Advokasi partai politik pendukung Erman Safar – Heldo Aura yang merupakan koalisi terbesar di Kota Bukittinggi dengan gabungan Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PSI, Perindo, PBB, Garuda, Hanura, Gelora, Masyumi, dan Partai Buruh ini menyatakan berita itu tidak benar, itu tuduhan serius, bahkan secara hukum tidak ada putusan inkracht (putusan berkekuatan tetap) yang menyatakan itu. Jadi, tidak benar Walikota Erman Safar melakukan politisasi bantuan Baznas. Yang benar adalah Walikota Erman Safar memang mempraktikan hadis Rasulullah SAW, “Hanyalah kamu akan mendapat kemenangan dengan memperhatikan nasib kaum yang lemah (dhuafa),” ini sejalan juga dengan slogan kampanyenya yakni Berbenteng di Hati. Bahkan sejalan juga dengan ucapan presiden pertama Republik Indonesia: “Bahwa Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin”.

Bahkan dilansir dari klikpositif.com, Ketua Baznas Bukittinggi terdahulu, Muslimah mengatakan tak ada motif politik di balik beras bantuan itu.

Muslimah mengatakan adanya foto Erman Safar itu sebagai bentuk apresiasi Baznas atas sinergi dari Pemko Bukittinggi.

“98 persen zakat di Baznas berasal dari ASN Pemko Bukittinggi. Jadi ini bentuk apresiasi kita terhadap Wali Kota yang mewakili semua ASN,” ungkap Muslimah.

Dia mengatakan peran Erman Safar sebagai kepala daerah sangat berperan dalam terkumpulnya zakat, yang kemudian disalurkan untuk kepentingan masyarakat.

“Apalagi ada kebijakan 2,5 persen dari gaji pegawai dizakatkan melalui Baznas. Itu tentu sangat berdampak positif dalam pengumpulan zakat,” terangnya.

Tak hanya dalam pengumpulan zakat, kata Muslimah, Pemko Bukittinggi juga membantu dalam penyaluran terutama terkait data masyarakat miskin atau yang membutuhkan.

“Sinergi kita sangat baik dengan Wali Kota, bahkan kita juga mendapat dana hibah untuk operasional. Makanya itu bentuk apresiasi kepada Wali Kota,” ungkapnya.

Ada sebanyak 4500 paket bantuan beras 5 kilogram dengan logo Wali Kota Bukittinggi. Semuanya sudah berhasil disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

“Jadi ini hanya bentuk apresiasi kepada Wali Kota dan tak ada penyelewengan, kita siap untuk diaudit bahkan sudah kita jelaskan ke Baznas Pusat,” katanya.

Riyan Permana Putra melanjutkan, pentingnya berbenteng di hati rakyat ini bahkan dipaparkan dalam buku Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito Ketua Umum (Terakhir) Partai Masyumi (Penerbit Kompas). Prawoto, seorang pemimpin-pejuang tepercaya umat Islam Indonesia, Anggota Badan Pekerja KNIP di awal kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, Wakil Ketua I Konstituante, dan Ketua Umum Masyumi pada waktu dibubarkan tahun 1960 menyatakan prinsip perjuangan bahwa kekuatan seorang pemimpin terletak di tangan kaum yang lemah (dhuafa). Tepatnya ia pernah berkata kepada Mohammad Natsir, “Apabila saya kembali dari tourni melihat kampung-kampung dan desa-desa, berbicara dengan pak tani yang lemah itu, saya merasa mendapat satu kekuatan baru, saya kembali dengan harapan yang baru. Kekuatan pemimpin itu terletak di tangan kaum yang lemah.”

Bahkan Erman Safar menurut Riyan Permana Putra adalah Walikota Termuda Bukittinggi yang pertama yang diakui nasional terbaik mengelola zakat. Terbukti sebagaimana dilansir dari antarasumbar.com yang menyatakan Erman Safar menerima penghargaan BAZNAS Award 2024 Kategori “Wali Kota Pendukung Pengelolaan Zakat terbaik Se-Indonesia”. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi dari dedikasi kepala daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui zakat.

“Penghargaan ini diraih atas kerja sama semua pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bukittinggi,” kata Erman Safar di Bukittinggi, Jumat.

Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan kepada para kepala daerah ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasinya dalam melaksanakan berbagai program dan pengelolaan zakat di daerahnya masing – masing.

Ia juga menyampaikan terima kasihnya atas dukungan para kepala daerah yang membantu pelaksanaan program Baznas di daerah.

“Peran kepala daerah sangat penting, terlebih program zakat ini menjadi perhatian Presiden RI agar dapat berkembang di daerah,” katanya.

Dan terkait polemik zakat di Bukittinggi, Riyan Permana Putra yang juga merupakan pengacara MD Kepala Pelaksana Baznas dan M salah satu pimpinan Baznas Bukittinggi menyatakan secara hukum belum ada terbukti dan putusan inkracht (putusan berkekuatan tetap) terkait polemik Baznas Bukittinggi. Maka kemarin ada yang diduga menyebarkan bahwa klien kami D melakukan Penipuan dan M melakukan kesalahan berat, itu langsung diproses hukum oleh MD dan M. Karna secara hukum belum ada terbukti dan belum ada putusan inkracht (putusan berkekuatan tetap) terkait polemik Baznas Bukittinggi. Sesuatu justice baru bisa dinyatakan jika sudah ada terbukti dan belum ada putusan inkracht (putusan berkekuatan tetap), ini belum pernah ada, bahkan jika kita kutip dalam berita tanggal 23/9/2024, yang diterbitkan minangkabaunews.com terkait Baznas Bukittinggi menyatakan pada paragraf 6: “.. sampai permasalahannya diselesaikan”. Riyan Permana Putra menerangkan berarti masalah Baznas Bukittinggi masih diselidiki, belum terbukti, dan belum ada putusan inkracht (putusan berkekuatan tetap) terkait polemik Baznas Bukittinggi.

Kabar gembira, info yang kami dapatkan dari klien, klien kami memiliki bukti otentik yang menyatakan bahwa dari pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pengelolaan Baznas Bukittinggi tak ada penyimpangan dalam pengelolaan Baznas Bukittinggi, tutup Riyan Permana Putra.(Tim Media Bukittinggi Agam/Tim Forum Pers Independen Indonesia Korwil Bukittinggi Agam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *